WPAP Tari Topeng Kona Bondowoso

WPAP Tari Topeng Kona Bondowoso
WPAP Tari Topeng Kona Bondowoso


Sebagai daerah dengan sejarah panjang, Bondowoso memiliki banyak tradisi kesenian. Termasuk di antaranya tari-tarian tradisional. Salah satu yang kini gencar diperkenalkan adalah tari Topeng Kona. Sebuah tarian khas dimana sang penari menggunakan topeng berwarna putih serta dominasi warna merah pada kostumnya. 

Dalam karya ilmiah berjudul Konsep Estetik Tari Topeng Kona karangan Defiana Dewi Septiami disebutkan, tari ini sebagai tarian sakral. Keberadaanya dijadikan sebagai pengesah pada pelaksanaan Arokat Disa yang biasa digelar di Desa Blimbing Kecamatan Klabang. 

"Ketika sebagai pertunjukan tunggal putra, aura kesakralannya seolah-oleh masih ada sehingga sampai sekarang masyarakat Bondowoso menganggap penting kehadirannya pada hajatan sosial," katanya. 

Bentuk pertunjukan Tari Topeng Kona adalah tari dramatik tunggal dengan sembilan gerak utama. Di antaranya gerak tendhek, gerak nunggel, gerak nyeko kangan-kacer, getak tendhek rangkep, gerak akopa', gerak tete bhetang, gerak nyorok-nyerek, gerak keprah kacer, serta gerak tendhek gawang. 

Defi menjelaskan, tari Topeng Kona menceritakan kepahlawanan pendiri Desa Blimbing. Dalam penampilannya, si penari biasanya akan mengenakan sejumlah busana khas. Antara lain Teropong koncer, obu', Kalong kace, Cellang Dekker dan Keres. Selain itu aksesori lain adalah Salebber (celana panji), rapek, boro-boro, stagen loar, Sampor atau penjhung, Kaos soko dan gungseng. 

Perempuan yang juga aktivis di komunitas Bondowoso Hill of Java ini menambahkan, tarian ini akan selalu diiringi dengan gending Pas-Kapasan. "Biasanya ditarikan di lapangan tetapi bisa juga ditarikan di dalam proscenium stage dan menggunakan lampu general sebagai penerangan," tambahnya. 

Selain itu, ada konsep estetika yang ada pada Tari Topeng Kona. Esettika itu terbentuk berdasar pada kearifan lokal masyarakat Desa Blimbing. Ada konsep kerukunan masyarakat tentang nilai kesatuan, nilai keberagaman, nilai keseimbangan dan nilai keselarasan. 

Nilai kearifan Ejunjung tenggi ebendem dhalem (dijunjung sama tinggi, dikubur sama dalam) menurutnya mengandung satu kesatuan nilai sosial. "Di sini terkandung perlunya kebersamaan dan kerjasama antara satu dengan yang lainnya sebagai satu kesatuan sosial yang saling menghormati dan menghargai demi nama baik desa," paparnya. 

Nilai kearifan aregei (menghargai) sikap bermasyarakat yang menyadari akan kebersamaan di tengah perbedaan etnis, agama, dan menjadikannya satu perbedaan dalam kebersamaan. 

Meski memiliki keindahan dan kekayaan nilai itu, namun tari Topeng Kona yang merupakan kekayaan Bondowoso ini belum banyak dikenal secara luas. Ada hal-hal yang menurutnya harus dilakukan agar potensi ini bisa jauh lebih berkembang. 

Salah satu yang mesti didorong, kata dia, dengan memanfaatkan media massa maupun media informasi dan teknologi (IT). "Sekarang sudah jaman cyber space. Kita gak boleh diam. Kita harus melek n' dan peka memanfaatkan informasi. Termasuk memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan potensi Bondowoso," ungkap perempuan yang banyak teriibat dalam pementasan seni tari nasional ini. 

Selain itu, lanjutnya, harus lebih banyak lagi event-event yang mengakomodasi tari-tari tradisi itu. Event yang dibikin nggak harus besar. Tak perlu juga menargetkan penonton banyak. "Cukup event itu diikuti siapa yang mau saja. Konsepnya atas dasar kepedulian terhadap tradisi. Event nggak ada standart. Nggak harus besar. Di mana pun bisa. Tidak perlu anggaran besar. Yang penting tari traidisional itu keberilngsungannya dan esensinya terjaga," ungkapnya. 

Sementara itu, Sinung Sudrajat aktivis Komunitas Bondowoso Hill of Java lainnya mengungkapkan, pemerintah memang harus lebih serius lagi dalam memperkenalkan tari Topeng Kona secara lebih luas. "Jika digarap dengan lebih serius lagi, tari Topeng Kona ini akan sangat menunjang dalam pengembangan pariwisata kita," jelasnya. 

Sejauh ini, tak banyak even-even besar yang menampilkan tari Topeng Kona. Untuk mengetahui secara lebih jauh, tari ini kini dilestarikan keasliannya di Padepokan Gema Buana Prajekan Kidul milik Sugeng. "Semua pihak harus peduli untuk ikut melestarikan tradisi dan kekayaan Bondowoso ini," pungkasnya.


Sumber: Radar Ijen, 05/01/15 -

Related Posts

WPAP Tari Topeng Kona Bondowoso
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.