Tak mudah menjadi seorang Desainer Grafis. Dalam pekerjaan
ini tak hanya dibutuhkan skill pengoperasian software desain grafis saja, lebih
dari itu, Seorang pekerja desain grafis juga memerlukan banyak hal pendukung,
termasuk naluri keindahan, seni, dll. Sehingga untuk mempermudah baik kiranya
memberikan parameter pendukung untuk memunculkan seni atau keindahan tersebut,
sebut saja prinsip.
Berikut yang akan disebutkan mungkin prinsip desain grafis yang akan membantu
kita dalam bekerja sebagai desainer. Tapi prinsip ini hanya sekadar anjuran untuk
membuat/menciptakan desain yang baik. Karena sesungguhnya tidak ada penilaian
bagus atau jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung selera sang desainer
grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran. Hal ini disampaikan oleh pakar
desain grafis, Danton Sihombing, “penilaian karya desain grafis sesungguhnya
adalah menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis
yang benar ataupun yang salah”.
Berikut lima prinsip Desain Grafis yang mungkin bisa
dijadikan parameter/patokan sederhana untuk membuat desain grafis yang baik.
Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam
pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca
memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita
misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text)
sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti
huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut
prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan
dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan
terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan
yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual.
Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan
keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh,
yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi
dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu
nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar
desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang
berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini,
gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo
tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan
sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau
konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal
bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop,
meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau
keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi,
garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan
yang dimaksud.
Penekanan
(aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca,
sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam
konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster
atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca
oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga
terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui
perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang,
bentuk atau motif.
Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya
seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa
dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis
mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya
jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di
dalam satu halaman dan lain sebagainya.
Demikian 5 prinsip dalam pembuatan desain grafis. Semoga
bisa membantu kita dalam mengerjakan/membuat desain grafis.
*Diolah dari beberapa sumber
Prinsip-prinsip Desain Grafis
4/
5
Oleh
Ahmad Taufiq